1. Hama
Hama yg dijumpai pada tanaman jahe adalah:
1.
Kepik,
menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
2.
Ulat
penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe
menjadi kering & mati.
3.
Kumbang.
1) Penyakit layu bakeri
a.
Gejala:
Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat & menggulung kemudian terjadi
perubahan warna dari hijau menjadi kuning & mengering. Kemudian tunas
batang menjadi busuk & akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan,
rimpang yg sakit itu berwarna gelap & sedikit membusuk, kalau rimpang
dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini
menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan & yg paling berpengaruh adalah
faktor suhu udara yg dingin, genangan air & kondisi tanah yg terlalu
lembab.
b.
Pengendalian:
i. jaminan kesehatan bibit jahe;
ii. karantina tanaman jahe yg
terkena penyakit;
iii. pengendalian dengan pengolahan
tanah yg baik;
iv. pengendalian fungisida dithane
M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%)
2) Penyakit busuk rimpang
3) Penyakit ini dapat masuk ke
bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara
20-25 derajat C & terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi
busuk.
4) Gejala: Daun bagian bawah yg
berubah menjadi kuning lalu layu & akhirnya tanaman mati.
5) Pengendalian:.
1.
penggunaan
bibit yg sehat;
2.
penerapan
pola tanam yg baik;
3.
penggunaan
fungisida.
6) Penyakit bercak daun
7) Penyakit ini dapat menular
dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka.
8) Gejala: Pada daun yg
bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercak-bercak itu berwarna abu-abu
& ditengahnya terdapat bintik-bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya
busuk basah. Tanaman yg terserang bisa mati.
9) Pengendalian: baik tindakan
pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan
cara-cara yg dijelaskan di atas.
- Mengusahakan pertumbuhan tanaman yg sehat yaitu memilih bibit unggul yg sehat bebas dari hama & penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
- Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
- Menggunakan varietas-varietas unggul yg tahan terhadap serangan hama & penyakit.
- Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dengan tenaga manusia.
- Menggunakan teknik-teknik budidaya yg baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yg saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama & penyakit potensial.
- Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yg ramah lingkungan & tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yg dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yg diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yg dapat
dimanfaatkan sebagai pestisida nabati & digunakan dalam pengendalian hama
antara lain adalah:.
- Tembakau (Nicotiana tabacum) yg mengandung nikotin utk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.
- Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yg mengandung piretrin yg dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yg menyerang urat syaraf pusat yg aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, & lalat buah.
- Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yg mengandung rotenone utk insektisida kontak yg diformulasikan dalam bentuk hembusan dan
- semprotan.
- Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yg mengandung azadirachtin yg bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV & Tungro.
- Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yg bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yg dapat digunakan sebagai insektisida & larvasida.
- Jeringau (Acorus calamus) yg rimpangnya mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk racun serangga & pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar